Senin, 24 Agustus 2009

ejakulasi dini

ebetulnya secara singkat dapat dijelaskan, bahwa tidak ada ramuan yang mampu mengatasi semua masalah ejakulasi dini. Dan belum ada satu pun ramuan yang sudah melalui proses uji klinis.
Kadang memang dijumpai penjual ramuan yang mengklaim bahwa dagangannya telah melalui “uji klinis”. Namun, yang terjadi sebenarnya adalah bahwa ramuan itu telah “diberikan kepada pasiennya di klinik tempat dia berpraktik”.
Pengertian ini sangat berbeda dengan konsep uji klinis sesungguhnya yang bersifat ilmiah, yang memiliki ketentuan dan standar baku. Oleh sebab itu, sebagai konsumen, kita dituntut untuk kritis dan berhati-hati terhadap membanjirnya informasi kesehatan.
Kenyataannya, tidak semua pelaku di bidang kesehatan bersikap jujur, bahkan ada yang memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat demi mendapatkan keuntungan semata.
Istri Tidak Puas
Seorang pria disebut mengalami ejakulasi dini, menurut Prof. DR. Dr.Wimpie Pangkahila, Sp.And. dalam buku Menguak Disfungsi Ereksi, jika ia tidak mampu mengontrol ejakulasi sesuai dengan keinginannya atau sampai pasangannya dapat mencapai orgasme. Tentu saja selama wanita yang menjadi pasangannya tidak mengalami gangguan fungsi seksual.
Dengan demikian, meskipun seorang pria mampu ereksi dan mampu ejakulasi, belum tentu ia mampu memberikan kepuasan seksual kepada pasangannya. Hal ini sering tidak disadari oleh para suami, terutama yang mengalami ejakulasi dini jenis ringan.
Banyak kasus istri yang mengalami pusing, migrain, ataupun sakit kepala berat, ketika ditelusuri lebih lanjut ternyata sumbernya adalah ketidakpuasan dalam hubungan seksual, akibat suami ejakulasi dini.
Orgasme pada istri tidak terjadi karena ia tak cukup menerima rangsangan seksual. Rangsangan mendadak terhenti karena suami dalam waktu singkat sudah mengalami ejakulasi, sehingga ereksi pun segera berakhir.
Namun, sesungguhnya ketidakpuasan tak hanya dialami oleh istri. Pada umumnya suami yang mengalami ejakulasi dini juga merasakan ketidakpuasan yang sama, bahkan ditambah malu.
Ringan atau Berat?
Apa yang menyebabkan seorang pria mengalami ejakulasi dini? Mengutip pendapat Prof. Wimpie, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) kebiasaan ingin mencapai ejakulasi secara tergesa-gesa, 2) kurang berfungsinya serotonin di dalam darah, 3) terjadi gangguan pada saraf yang mengatur ejakulasi.
Kebiasaan ingin ejakulasi tergesa-gesa ini umumnya dimulai ketika masih remaja. Boleh jadi karena masih banyak orangtua yang menanamkan kepada anak-anaknya bahwa seks itu tabu dan masturbasi itu dosa. Akibatnya, ketika menginjak remaja, berlanjut hingga dewasa, ingin melakukan masturbasi, mereka lantas terburu-buru supaya tidak ketahuan.
Kalau dilihat dari sisi berat atau ringannya kasus, ada tiga kategori ejakulasi dini. Pertama, ejakulasi dini disebut berat jika ejakulasi sudah terjadi sebelum hubungan seksual berlangsung. Inilah jenis yang dalam bahasa awam sering disebut dengan istilah “peltu”, baru menempel atau menyentuh vagina sudah metu atau keluar dalam bahasa Jawa.
Jenis kedua adalah ejakulasi dini sedang. Disebut sedang, karena ejakulasi terjadi setelah penis masuk ke dalam vagina. Penetrasi penis ke dalam vagina sempat terjadi, walaupun hanya sesaat.
Adapun jenis yang ketiga adalah ejakulasi ringan. Pada ejakulasi dini ringan hubungan seksual telah berlangsung, tetapi tidak bertahan lama karena segera terjadi ejakulasi.
Pada jenis yang ringan ini pria sering tidak menyadari telah mengalami masalah seksual. Dalam pemahaman awam pria-pria seperti ini telah memenuhi syarat hubungan seksual karena mampu ereksi, penetrasi, dan ejakulasi.
Tak heran jika mereka menjadi bingung ketika, misalnya, mendapati istrinya makin sering menolak diajak berhubungan intim.
Mungkin juga heran mengapa istrinya sering menangis atau langsung membalikkan badan sehabis berhubungan seks. Mereka tidak tahu bahwa semua itu merupakan reaksi atas ketidakpuasan yang dirasakan istri akibat suami terlalu cepat ejakulasi.
Yang penting dipahami adalah, ketika Anda atau pasangan mengalami ejakulasi dini, segeralah berkonsultasi kepada dokter ahli. Tidak cukup hanya mengandalkan kesembuhan dari ramuan yang ditawarkan.
Jangan ditunda-tunda, sebab bisa mendatangkan masalah yang lebih berat lagi bagi pria maupun wanita pasangannya.Mengatasi Ejakulasi Dini ( EDI )
EDI. TANSIL Siapa yang tidak pernah dengar nama itu. Tapi kita tidak sedang membicarakan koruptor kelas kakap yang berhasil kabur itu, tapi EDI TANSIL yang lain.
Sesuatu yang paling ditakutkan kaum laki-laki, selain disfungsi ereksi,EDI TANSIL ( Ejakulasi Dini Tanpa Hasil) cukup banyak di alami oleh kaum pria.
Banyak factor penyebab pria mengalami EDI.
Ada yang disebabkan oleh penyakit yang berhubungan dengan syaraf .
Umumnya kemampuan syaraf pengontrol ejakulasi yang bermasalah, bisa juga kurang berfungsinya serotonin yang berguna untuk menghambat ejakulasi.
Tapi anehnya, disfungsi ereksi dan ejakulasi dini bisa jadi satu tim yang kompak untuk menghantui kaum pri.
Orang yang mengalami disfungsi ereksi biasanya ejakulasi dini, sebaliknya orang yang ejakulasi dini berakhir dengan disfungsi ereksi. Nah lho……..kompak banget kan…
Tingkatan Edi yang parah biasa di sebut dengan PELTU ( Begitu nemPEL meTU – begitu nempel keluar ), Pada tingkatan ini ejakulasi terjadi begitu penis menyentuh bagian luar vagina.
Tapi ada berita baiknya buat penderita EDI bahwa gak selalu TANSIL, atau tidak semua penderita EDI mengalami gangguan dengan sperma
Sekarang kita lihat TIPS mengatasi EDI TANSIL ini
Therapi yang paling penting adalah therapy psikis, sangat dibutuhkan peranan pasangan anda, Jangan sdekali-kali mentertawakan atau meremehkan suami anda yang mengalami EDI, setelah pernana dari istri, berikutnya dalam melakukan hubungan, anda harus bisa mengendalikan nafsu anda, jangan terlalu menggebu, tapi cobalah untuk santai, ajak pikiran anda melanglang buana pada hal-hal diluar seks, mungkin pertandingan bola, mungkin ocehan pelawak fevorit anda DI tv, tapi jangan kebablasan, bisa –bisa anda lupa bahwa anda harus tetap mempertahankan erksi anda, tapi intinya anda harus bisa mengontrol pikiran anda untuk tidak terlalu menggebu/ nafsu dan pada akhirnya anda akan bisa mengontrol ejakulasi anda
Cara lain nya bisa juga dengan sex therapy/ menggunakan obat
Untuk terapi obat, banyak dijual di apotek atau toko obat maupun kios-kios jamu, atau bisa juga dengan ramuan tradisional. Biasanya masing-masing daerah punya resep manjur.
Salah satu yang pernah saya dengar :
- Telur ayam kampong/ bebek
- Jeruk Nipis
- Jahe
- Lada/ merica hitam
Ambil sari jahe dengan cara menumbuk/parut lalu masak dengan air panas, merica yang sudah ditumbuk halus masukan dalam air jahe tadi + perasan jeruk nipis + kuning telur ayam kampong/ bebek, aduk hingga rata, siap di konsumsi.
Coba lah ramuan ini 3- 4 kali seminggu tambah dengan olah raga.
Ada lagi resep yang bener-bener manjur bisa tahan berjam-jam
Bahan nya
- Kuning telur ayam kampong/bebek
- Minuman energi, bagus lagi yang mengandung gingseng
- Terong / Timun
Beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengatasi ejakulasi dini :
1.Teknik Squeeze
Yaitu saat akan terjadi ejakulasi sang suami harus segera memberitahukan kepada isteri, agar isteri segera menekan bagian bawah glands penis/kepala penis dengan jempol jari tangan hingga menyumbat aliran ejakulasi sperma sampai selesai fase ejakulasi. Atau dengan menekan pangkal penis dengan jempol jari tangan. Tekanan dari jempol jari tangan ini akan mencegah aliran cairan mani/semen keluar.
2.Gunakan kondom segera setelah anda ereksi. Pilihlah kondom yang berjenis tebal atau gunakanlah 2- 3 lapis kondom sekaligus ( kondom pertama digunakan hingga 1/4 bagian menutupi penis, kondom ke- 2 dipakai 1/2 bagian menutupi penis dan kondom ke-3 menutupi seluruh penis). Dengan cara ini sensitivitas kepala penis/ glands penis akan sedikit berkurang dan sensasi kondom lapis 3 tersebut akan terasa nikmat bagi isteri anda.
3.Bayangkan hal yang berbeda total pada saat anda mulai sangat terangsang. Seperti membayangkan pertandingan bola/ pertandingan tenis, membayangkan hal-hal yang anda benci dsb.
4.Segera cabut penis dari vagina ketika anda mulai merasakan sensasi ingin ejakulasi.
5.Lakukan pemanasan/foreplay lebih lama hingga isteri anda benar-benar terangsang (bila perlu hingga orgasme), sehingga walaupun anda ejakulasi dalam waktu yang cepat tetapi isteri anda sudah merasa terpuaskan. (dr.sheilla)
Orgasme Berbeda dengan Kepuasan

Banyak perempuan yang tidak pernah merasakan orgasme walaupun sudah lama berpacaran. Jadi bukan sesuatu yang luar biasa bila Anda tidak pernah merasakan sensasi itu. Demikian juga pengetahuan perempuan tentang orgasme, sama sepeti laki-laki, sangat terbatas. Jadi tidak aneh bila banyak juga suami yang tidak mengetahui apakah isterinya pernah mencapai orgasme atau tidak.

Orgasme adalah suatu sensasi erotik yang menyenangkan , yang terjadi pada puncak reaksi seksual. Jadi bila seseorang , baik laki-laki maupun perempuan mencapai puncak reaksi seksual, maka dia kan mengalami orgasme. Dengan istilah yang lebih umum, orgasme disebut kenikmatan seksual.

Sensasi erotik yang dirasakan perempuan ketika mencapai orgasme sama dengan sensasi yang dirasakan oleh laki-laki ketika mencapai puncak reaksi seksual itu . Bedanya, perempuan dapat mencapai orgasme brkali-kali, sementara laki-laki hanya mampu mencapai orgasme satu kali pada satu kali hubungan seksual.

Tetapi orgasme atau kenikmatan seksual itu tidak identik dengan kepuasan seksual . Pada kepuasan seksual terkandung unsur keterlibatan emosi sehingga merasa puas. Sebagai contoh, seseorang yang melakukan masturbasi dapat merasakan orgasme atau kenikmatan seksual itu, tetapi belum tentu dia mersakan kepuasan seksual.

Tanda Fisik Orgasme

Perasaan nikmat secara seksual hanya dirasakan oleh yang mengalami orgasme. Karena hanya perasaan, maka orang lain tidak dapat ikut merasakannya. Berarti orang lain yang tidak pernah mengalaminya , tidak dapat merasakan sensasi itu.

Tetapi pada sata orgasme juga terjadi reaksi secara fisik, yaitu berupa kontraksi yang bersifat ritmik pada otot di sekitar kelamin, bahkan seluruh tubuh. Kekejangan otot yang berirama, yang terjadi dalam waktu singkat ini, tidak selalu sama tapi bervariasi, mulai dari lemah sampai kuat , dan dapat diamati dari luar.

Pada perempuan, kontraksi ritmik ini terjadi pada otot sekitar vagina dan dasar panggul . Di luar kelamin, kontraksi terjadi pada otot wajah, tangan , kaki, otot, dada, dan otot perut. Berarti kontraksi terjadi pada otot seluruh tubuh.

Pada laki-laki juga begitu. Selain terjadi pada otot sekitar penis , kontraksi juga terjadi pada otot bgaian tubuh yang lain, seperti pada perempuan. Disamping kontraksi otot, pada saat orgasme terjadi perubahan yang maksimal beberapa kerja organ tubuh. Maka saat orgasme, tekanan darah mencapai kenaikan tertinggi dibandingkan sebelumnya. Demikian juga denyut nadi, denyut jantung, dan irama napas.

Dengan memperhatikan terjadinya kontraksi otot yang ritmik itu, pasangan seksual dapat mengetahui terjadinya orgasme. Memang ada kalanya kontraksi ritmik tidak cukup kuat sehingga tidak nyata terlihat atau tidak jelas dirasakan pasangannya.

Upaya Mengatasi

Kalau Anda belum pernah mencapi orgasme, berarti reaksi seksual Anda tidak pernah mencapi puncak. Ini menunjukkan bahwa rangsangan seksual yang Anda terima tidak cukup mampu menimbulkan reaksi seksual sampai puncaknya.

Ada beberapa kemungkinan penyebab hambatan orgasme. Pertama, mungkin terdapat hambatan dalam komunikasi dengan suami. Kedua, kurangnya rangsangan pendahuluan, baik fisik mau pun psikis, sehingga Anda tidak cukup terangsang. Ketiga, mungkin posisi hubungan seksual tidak efektif bagi Anda. Keempat, mungkin suami mengalami gangguan fungsi seksual.

Gangguan fungsi seksual pada laki-laki merupakan penyebab yang sering bagi hambatan orgasme perempuan, terutama ejakulasi dini dan disfungsi ereksi . Jadi walau pun Anda tidak pernah orgasme, bukan berarti penyebabnya ada pada Anda.

Agar dapat mencapai orgasme, maka penyebab yang ada harus diatasi dulu. Kalau penyebabnya hanya karena posisi hubungan seksual tidak efektif , dengan pengaturan posisi, masalah itu dapat diatasi. Kalau penyebabnya gangguan fungsi seksual di pihak suami, maka gangguan inilah yang harus diatasi lebih dulu.

Tetapi andaikata setelah penyebabnya diatasi masih tidak dapat mencapai orgasme, Anda memerlukan latihan seksual. Salah satu cara latihan agar dapat mencapai orgasme ialah program masturbasi. Dengan program ini, Anda dibawa pada kondisi agar dapat merasakan rangsangan yang cukup sehingga mencapai orgasme.

Cairan itu Bukan Air Kencing

Di samping orgasme, ada istilah ejakulasi yaitu peristiwa keluarnya sperma. Pada laki-laki normal, ejakulasi terjadi menyertai orgasme. Jadi, laki-laki normal mengalami ejakulasi ketika mencapi orgasme. Pada keadaan tidak normal dapat terjadi ejakulasi tanpa orgasme atau sebaliknya dapat terjadi orgasme tanpa ejakulasi.

Karena perempuan tidak mempunyai sperma, maka perempuan tidak mengalami ejakulasi. Tetapi ada istilah yang digunakan untuk menyebut keluarnya cairan yang dialami oleh sebagian perempuan ketika mencapai orgasme yaitu, "Ejakulasi Perempuan".

Istilah ini muncul karena sebagian perempuan mengalami dan melaporkan mengeluarkan cairan ketika mencapi orgasme. Pacar para perempuan itu juga melaporkan hal yang sama. Bahkan sebagian diantara mereka melaporkan cairan yang dikeluarkan itu sampai membasahi tempat tidur.

Cairan tersebut dianggap berasal dari suatu kelenjar yang disebut kelenjar Skene , dan dikeluarkan melalui saluran kencing. Semula diduga cairan tersebut adalah urin (air kencing). Tetapi pada pemeriksaan di laboratorium terbukti cairan itu bukanlah urin.

Cairan yang dikeluarkan pada saat orgasme itu bukan perlendiran vagina yang terjadi sebagai reaksi seksual awal ketika perempuan menerima rangsangan yang cukup. Perlendiran vagina merupakan reaksi seksual yang awal pada perempuan. Reaksi ini menunjukkan bahwa perempuan cukup berekasi teradap rangsangan seksual yang diterima. Tetapi ini bukan tanda awal bahwa perempuan telah mencapai orgasme.

Banyak laki-laki yang menganggap sang pacar telah mencapai orgasme karena menyamakan perlendiran vagina dengan ejakulasi pada laki-laki. Itu menunjukkan bahwa mereka tidak mengerti bahwa perlendiran vagina hanyalah reaksi awal terhadap rangsangan seksual.

:rolleyes: :rolleyes:
PEMENUHAN kebutuhan seks pasangan suami istri diharapkan mampu memberikan kepuasaan bersama bagi keduanya. Puncak kepuasan tersebut dinamakan dengan orgasme. Namun, kenyataannya, banyak wanita kesulitan untuk meraih orgasme. Malah, ada wanita yang sudah memiliki anak, namun belum pernah merasakan orgasme. Lalu seperti apa sebenarnya orgasme pada perempuan? Menurut pakar seksiolog Dr Asianto SpKJ, keberhasilan suatu hubungan jika pasangan suami istri bisa sama-sama merasakan orgasme. Hanya saja, diakuinya banyak wanita yang sulit mengalami orgasme sehingga meski sudah memiliki anak namun belum pernah merasakannya. Hal ini terjadi karena adanya anggapan di sebagian orang bahwa jika suami sudah mengalami ejakulasi dan wanita sudah mengeluarkan cairan, itu sudah menandakan jika keduanya sudah merasakan orgasme. “Ini anggapan yang salah, malah ada yang berpikir jika perempuan cukup pasang badan saja,” ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Theresia, kemarin,Menurut dr Asianto, cairan yang keluar dari vagina perempuan bukanlah tanda jika ia sudah mengalami orgasme. Ini hanya tanda jika perempuan sudah siap untuk melakukan hubungan dan mulai terangsang. Dalam tahapan hubungan seks, kata dr Asianto, biasanya dimulai dari gairah. Jika ada gairah baru muncul keinginan untuk berhubungan. Setelah gairah, dibutuhkan rangsangan agar sama-sama siap. “Pada pria mudah saja, sedangkan pada wanita ditandai dengan keluarnya cairan pelumas tadi. Ini artinya sudah siap,” terangnya.Jika semuanya sudah sama-sama terangsang baru dilanjutkan tahap selanjutnya yakni orgasme. Hanya saja, untuk bisa merasakan orgasme secara bersama-sama butuh kesabaran dari pria. Karena pada wanita tidak mudah. “Makanya, perlu foreplay,” ujarnya.Karena memang jarak orgasme pada wanita dan pria berbeda. Wanita lebih membutuhkan waktu dibandingkan pria. Pada perempuan, jarak antara permulaan rangsangan sampai terjadinya orgasme berkisar 10 hingga 20 menit. Sedangkan, laki-laki antara 2 hingga 5 menit. Perbedaan jarak inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat perempuan mencapai orgasme. Karena perbedaan jarak ini, dalam keadaan normal, perempuan tidak akan terpuaskan.
Namun, bukan berarti kondisi tersebut tak bisa dimanipulasi. Untuk itu, kaum laki-laki bisa memenuhi keinginan sang istri jika memiliki pengetahuan memadai. "Memang ada beberapa laki-laki punya kemampuan khusus. Salah satu cara laki-laki menunggu perempuan adalah dengan mempelajari teknik pernapasan, sehingga ia sanggup mengendalikan dirinya menunggu sang istri,” ujarnya.
Lalu apa saja tanda orgasme pada perempuan?
Orgasme pada perempuan terjadi ketika ada kontraksi otot vagina dan uterus. Perubahan fisik juga terjadi seperti napas menjadi lebih cepat, kulit wajah memerah, jantung berdetak lebih kencang, serta aliran darah mengalir lebih cepat ke arah genital. “Aktivitas seksual selanjutnya akan meningkatkan reaksi yang lebih intens. Namun sifatnya sangat individual, tidak sama pada setiap perempuan," ujarnya.
Orgasme pada perempuan bisa bersifat multiple alias jamak. Dalam sebuah hubungan, perempuan bisa mencapai beberapa kali orgasme, yang pertama 10 - 20 menit, kedua 5 menit, ketiga 2 menit, seterusnya hingga satu menit sekali. "Jumlahnya tak terbatas, sampai sekuat perempuan itu. Banyak perempuan yang tidak mengetahui ini. Jika suaminya juga sudah dan ia juga sudah, maka ia menganggap selesai," ujarnya.Namun demikian, pada rangsangan cukup namun perempuan tetap sulit mengalami orgasme biasanya ada kendala di mana dari tahap rangsangan sudah tidak maksimal. “Wanita sulit mengeluarkan pelumas, sehingga merasakan sakit saat berhubungan,” ujarnya.Hal ini bisa terjadi karena kendala fisik dan psikologis. Misalnya ada kelainan pada anatomi kelenjar di vagina. Namun kebanyakan karena persoalan psikologis. Misalnya ada penolakan dari perempuan, trauma, tidak ikhlas dan sebagainya.(*)
Perlu Komunikasi dan Kejujuran
JIKA menemukan kendala dalam orgasme sebaiknya segera ketahui penyebabnya. “Jika sudah berusaha, tapi tetap tidak bisa, sebaiknya konsul saja, untuk mengetahui apa penyebabnya,” ujar dr Asianto Supargo, SpKJ, saat ditemui di Rumah Sakit Theresia.
Untuk membantu istri mencapai orgasme, kata dr Asianto, maka suami harus memiliki kemampuan melakukan rangsangan. Dalam hal ini, peran foreplay sangat penting. Yang terpenting dalam hal ini adalah komunikasi, kejujuran, dan saling memahami. “Suami harus menanyakan apakah istrinya sudah puas atau belum,” ujarnya.
Untuk itu, sebaiknya perempuan tidak usah merasa malu untuk meminta apa saja yang dibutuhkan atau menggerakkan dirinya sendiri selama berhubungan seksual. “Jangan ada beban psikologis, seperti rasa bersalah, takut mengganggu kepuasan suami dan sebagainya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, perempuan harus mencoba menemukan posisi yang paling efektif untuk dirinya dan memberitahu pasangannya posisi apa yang paling disukai. “Sehingga suami bisa tahu, apa yang diinginkan istri agar bisa orgasme,” ujarnya.(nid)
________________________________________

Tidak ada komentar:

Posting Komentar